Tuesday, February 22, 2011

Cara membuat hyperlink di Power Point

Untuk menghubungkan halaman satu dengan halaman yang lain, pada micossoft power point kita dapat memanfaatkan menu hyperlink atau biasa disingkat dengan link dengan simbol image dan biasa terletak pada menu bar INSERT –> Hyperlink. Baiklah, pada tutorial kali ini akan saya demokan cara mentautkan halaman pada power point dengan menggunakan hyperlink.

Buatlah slide power point sesuai dengan kebutuhan, misalnya pada tutorial ini saya contohkan dengan 4 slide dengan ketentuan: slide 1 (judul), slide 2 (daftar isi), slide 3 (bab 1), slide 4 (bab 2). Sehingga tampilannya seperti ini:

image

Hyperlink dapat dibuat lewat sebuah kata ataupun dari sebuah button (tombol). misalkan disini akan kita coba untuk membuat link pada slide 2 ke slide 3 dan slide 4. Pertama blok kata-kata yang akan kita link-kan, misalnya seperti berikut:

image

pada gambar di atas, kita akan mencoba mentautkan (nge-link-kan) tulisan “Pengenalan perangkat keras komputer” ke slide ke 3 dengan cara:

  • pilih menu bar Insert –> Hyperlink sehingga muncul kotak dialog seperti berikut:image

 

 

 

 

 

  • Pada pilihan link to, pilih Place In This Document
  • Pilih slide yang dituju, misalnya pada contoh ini, ditautkan ke slide 3 yaitu BAB 1

image

 

 

 

 

 

 

  • klik OK dan berhasil
  • Lakukan hal yang sama pada kalimat di bawahnya dan coba link-kan ke slide 4 (BAB 2).

Kita telah belajar mentautkan halaman lewat kata atau tulisan, sekarang akan kita coba mentautkan halaman lewat sebuah tombol atau button. caranya juga tak jauh beda, yaitu:

  • Select button yang akan di link atau ditautkan.
image

 

 

 

 

 

 

  • pilih menu bar Insert –> Hyperlink atau dengan meng-klik kanan button yang dimaksud dan pilih Hyperlink
  • Kemudian lanjutkan dengan langkah-langkah yang sama dengan cara mentautkan halaman melalui kata-kata atau tulisan. (seperti contoh di atas).

Selamat belajar dan mencoba. semoga bermanfaat….

Sunday, February 20, 2011

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI SEKOLAH (SIAS)

Rancang bangun hak akses sistem informasi administrasi sekolah, terdiri dari Admin, guru, kepala sekolah, wakasek, siswa dan wali kelas dan lain-lain.

misalnya:

image

silahkan dilanjut dan mari kita berkreasi…

Friday, February 18, 2011

Kami Orang Desa yang tak Punya Nasionalisme

image

Salam kenal untuk para pembaca yang budiman... Perkenalkanlah, kami adalah sebagian kecil orang desa dari sekian banyak orang desa yang menjadi rakyat di republik ini. Dan ketika semua orang ramai-ramai membincang nasionalisme, maka ijinkanlah kami untuk berbicara jujur. Bahwa kami sebagai orang desa, sama sekali tidak mengerti apa-apa tentang nasionalisme itu, dan sekaligus tidak memilikinya. Jadi, tolong dengarkan sejenak pengakuan kami yang sederhana ini. Dan mohon maaf sebelumnya...

Kalau yang disebut nasionalisme itu adalah melakukan demonstrasi kesana kemari sembari merusak harta rakyat, maka kami bukan golongan yang punya nasionalisme. Sebab jalannya nasehat di lingkungan tetangga kami dilakukan dengan nuansa kekeluargaan dan sedikit sekali teriakan terdengar. Kami lebih suka menasehati baik-baik ketimbang merusak.

Kalau nasionalisme itu ditandai dengan adanya kepemilikan bendera merah-putih, berarti kami belum punya nasionalisme. Sebab – tentu saja kami dan tetangga kami tak punya bendera merah-putih itu. Yang kami punya cuma seragam putih-merah milik anak dan cucu kami. Sebenarnya, malu juga kalau tidak mampu membeli bendera sekecil itu, tapi kami merasa lebih malu lagi kalau anak kami tidak bisa ke sekolah. Tolong maklumilah kami yang serba kekurangan ini.

Kalau seorang pejabat disebut orang yang paling mengerti apa itu nasionalisme, maka – sekali lagi kami belum punya hal itu. Kalian tahu, arti kata oposisi dan koalisi saja kami tidak paham, yang kami paham cuma istilah saling menasehati dan saling tolong, itu saja.

Kalau orang-orang yang berbaris saat upacara agustus-an adalah mereka yang punya nasionalisme, maka – lagi-lagi kami tidak punya nasionalisme. Kami harus pergi ke sawah dan tidak punya waktu untuk berdiri santai di lapangan. Biarkanlah barisan padi atau tanaman kami di sawah ini menjadi saksi, bahwa sebenarnya kami sangat ingin berbaris di lapangan itu untuk menghormati perjuangan dan pengorbanan para leluhur kami. Biarkanlah sawah ini yang menjadi lapangan upacara kami.

Kalau ketika seseorang yang hafal Undang-undang Dasar 1945, Pancasila, Sumpah Pemuda, dan teks negara lainnya dikatakan orang yang punya nasionalisme, maka kami mohon maaf karena belum hafal teks-teks kebangsaan itu. Yang kami hafal cuma doa-doa shalat dan bacaan tahlilan. Kami tak punya waktu untuk menghafal itu semua dan kepala kami sudah penuh sesak dengan seabrek masalah.

Dan kalau kalian sebut nasionalisme itu cinta tanah air, maka untuk yang satu ini kami akan berteriak dengan lantang, “Cukup sudah! Kami bosan dengan permainan istilah dan definisi yang selalu saja membutakan mata hati kita. Tolong dengarkanlah pengakuan kami. Kami cinta desa kami, beserta seluruh desa lainnya di sentero nusantara ini. Kami juga cinta para tetangga kami, serta semua tetangga yang ada di Sabang sampai Merauke sana, mereka tetangga jauh kami. Dan, kalau kalian merasa lebih mengerti tentang arti nasionalisme, maka ajarkanlah kami tentang pengorbanan, kejujuran, kesederhanaan, dan istiqomah terlebih dahulu!”

image

diambil dari: http://www.facebook.com/notes/slametology-arif-billah/kami-orang-desa-yang-tak-punya-nasionalisme/491305763042

dan Inilah Tidurku

--------------------
....

ku bilang padanya,
tidur itu bermakna,
maka jangan salahkan aku jika aku meninggalkanmu untuk tidur ku

tidur ini bermakna,
sahut temanku
maka biarkan hidayah Tuhan masuk dalam benakku lewat tidur ku

seorang datang dalam kantuk ku
membisikkan aksara tanpa kata
ukirlah anganmu, layangkan pandangmu
ku tunggu langkahmu

jauh sudah ku dayung khayalku
dan ku tinggalkan bisikan itu

sekarang,
aku tlah sampai di himalaya,
menikmati sejuknya greeland dan panasnya sahara
jadi rajapun aku pernah
bahkan jabatan rendahan di negri ini sempat pula ku emban
tidurku kali ini benar-benar nikmat

aku terkapar sambil harap berharap
tentang aku dan tidurku
tentang bantal dan gulingku

sungguh, inilah tidurku

....
--------------------

Pujasera Arum Dalu
Malang, 1 Juli 2010


Berawal dari diskusi singkat dengan seorang demang di alam mimpi, tentang hobi tidurnya yang hampir mirip denganku. Ternyata tidur tak hanya sekedar memejamkan mata dan menghilangkan rasa capek serta pegal-pegal, namun jauh dari itu. Terdapat kisah kelana hebat di dalamnya, tak terlupa amanat dari satu bisikan pengantar tidur. dan Inilah Tidurku...

Rindu tak Terobati

aku merindukanmu
disaat dirimu semakin menghilang dari hidupku
rasa ini hambar dan hidup ku pun serasa sepi
sendiri dalam lelah menanti

aku menunggumu
menunggu bayangmu lewat menyapa
aku diam dalam setiap hembus nafas
akankah kau kembali dalam pelukan kisah lalu??

6-9-2010

Ku Rindu Kau Mama...

ku ambil secarik kertas
dan ku goreskan pena kerinduan
untukmu mama...

dalam kesendirian,
sejak terakhir kau jenguk aku dalam mimpi-mimpi mu,
kesepian diam2 hadir menggerayangi,
dan semua yang berasa ramai,
seolah sirna tergusur waktu

mama...
biarkanlah aku menangis,
dalam keriduan akan belaianmu,
dalam kerinduan akan suaramu,
dalam kerinduan akan nasehat2mu,
juga senyum dan tawamu...

mama...
sehabis petang ini hilang,
kirimkanlah seekor kunang,
yang menemaniku dalam gelapnya malam,
agar rasa sepi ini hilang,
dan ku rasakan hadirmu mendekap,
menuntunku dalam lelap asaku.

mama...
sudah lama ku nantikan belaianmu,
yang hanya bisa ku rasa lewat bayu,
kirim kabar satu-satu,
aku makin rindu...

hari penantian pun datang,
dan semua yang larut dalam keramaian,
diam-diam mengirimkan doanya,
berharap rindu ini terhapus,
walau sedentang waktu...

ku layangkan pandangku
pada seorang wanita paruh baya
dengan langkah kaki yang tak biasa
menyusuri kelas satu-satu
seakan mencari tahu
keberadaan liliput kecil
yang sedari lama pergi menuntun ilmu.

berhentilah dia di hadapku,
wajah ini...
suara ini...
dan perangai ini...
tak asing lagi bagiku
sosok mama seakan hadir dalam penantian
-dialah bulik-
seorang bibi yang slalu mengurus dan merawat ku disini.

Tuhan...
kiranya kau dengar doa hambaMu ini,
walaupun mama tak bisa hadir menemaniku,
tlah Kau kirim bidadari seanggun dia,
sedikit galau ku pun hilang, Tuhan...

Tuhan...
jika Kau ijinkan aku tuk berdoa lagi,
ku inginkan dia benar2 hadir dalam nyataku,
dialah mama,
yang tak pernah tergantikan
dan slalu mendekam dalam sanubariku

dan terkirim satu rindu untukmu,
mama...
dari anakmu tercinta.

Prigi

ombak mengiring tawa di pantai prigi

ingin rasa ku hempaskan tubuhku di tengah samudra
yang membawa tenangnya dalam lusuh pikirku
hari-hari yang lalu terkubur dalam ricik air yang menabrak karang
mengoyak kepenatan dalam keriangan

aku pun berlari meninggalkan lorong yang pekat itu
yang berapa lama menjeratku dalam ketiadaan
raga berdiri namun jiwa letih tak berdaya
sungguh hari-hari dalam kehampaan

dan sekarang...
akupun bebas!
bebas berenang, bebas menyelam
sebebas ikan pindang yang lolos dari jaring nelayan
dan teriakan ini...
ku persembahkan bagi diriku, mereka dan semua yang mendengarku,
kebebasan benar-benar dalam nyatanya


Sabtu, 12 Juni 2010